
Merekahkan bibir merah
Mengintipkan gigi putih yang berbaris rapih
Apik dan mempesona
Suatu ketika
Ketika aku terbaring diintip mentari pagi
Dihangatkan mentari pagi ditempat aku melelapkan mata
Pucat dan menitihkan air mata
Disaat aku sukar membeliakan mata
Kuingin menyapa
Wahai semua
Yang menumbuhkan cintanya didalam hatinya
Atau yang mengobarkan bencinya
Digunung kesombongannya
Aku merindukan dan mencintai
Aku ingin
Semua bibir tersungging
Canda kecil
Tanpa air mata dan kesedihan
Aku ingin engkau tersenyum
Ketika kerandaku terlenggak lengguk
Di iringi debu yang berhamburan
Kuingin jiwaku
Tidak pergi meninggalkan jiwa yang kucintai
Yang menyatu dengannya selamanya
Total dalam penyatuan abadi
Fhido Murthadha
Ku dedikasikan untuk Sahabat-ku 'Yuli Ekawati'
Ketika aku terbaring diintip mentari pagi
Dihangatkan mentari pagi ditempat aku melelapkan mata
Pucat dan menitihkan air mata
Disaat aku sukar membeliakan mata
Kuingin menyapa
Wahai semua
Yang menumbuhkan cintanya didalam hatinya
Atau yang mengobarkan bencinya
Digunung kesombongannya
Aku merindukan dan mencintai
Aku ingin
Semua bibir tersungging
Canda kecil
Tanpa air mata dan kesedihan
Aku ingin engkau tersenyum
Ketika kerandaku terlenggak lengguk
Di iringi debu yang berhamburan
Kuingin jiwaku
Tidak pergi meninggalkan jiwa yang kucintai
Yang menyatu dengannya selamanya
Total dalam penyatuan abadi
Fhido Murthadha
Ku dedikasikan untuk Sahabat-ku 'Yuli Ekawati'
No comments:
Post a Comment